Ratu Cumi's Choice

APA SAJA YANG HARUS DIPERSIAPKAN JIKA INGIN MEMULAI "DIVING"?

Diving , atau dalam bahasa Indonesia bisa disebut dengan menyelam, adalah salah satu olahraga yang masuk ke dalam kategori ekstrem. Dari sem...

Rabu, 28 September 2016

Siapkan Perbekalan Mendakimu, Yuk!


Halooo selamat pagi..
Pagi ini sudah pada sarapan? Konon katanya sarapan bisa bikin kita tambah fokus dan enggak ngantuk ketika sedang beraktivitas, lo!
Aku, hari ini mau sharing tentang makanan atau lebih tepatnya perbekalan ketika mendaki gunung. Saat mendaki tubuh kita akan menguras banyak  energi, jadi kita membutuhkan asupan makanan yang tepat agar tubuh tetap sehat dan kuat. Oleh karena itu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika membuat daftar perbekalan dalam suatu rencana perjalanan. Seperti:
-Lamanya perjalanan
-Aktivitas apa saja yang akan dilakukan
-Keadaan medan yang akan dihadapi

Ketika sudah mengetahui tentang ketiga informasi tersebut, kita bisa mulai memperhitungkan kira-kira berapa kali kita harus makan besar dan apa saja menu makanannya dalam sebuah pendakian. Misal kamu akan melakukan pendakian ke Gunung Semeru selama 4 hari, setidaknya kamu akan makan ketika berada di:  

1. Ranupane (makan siang)
Karena masih berada di suatu peradaban, maka saat tiba di Ranupane kamu tidak perlu masak perbekalan. Kamu bisa membeli makan di warung yang berada di desa ini atau membungkus makanan yang kamu beli di Pasar Tumpang (tempat cek poin para pendaki sebelum melakukan pendakian ke Gunung Semeru).

2. Ranukumbolo  (makan malam)
Ini adalah tempat pertama yang biasa disinggahi oleh para pendaki untuk bermalam, setelah melakukan perjalanan panjang dari Ranupane. Perjalanan yang ditempuh kurang lebih 4 jam. Biasanya, ketika tiba di sini tubuh mulai berasa lelah dan hawa sekitar pun terasa dingin. Maka kamu bisa menentukan sebelumnya, untuk makan malam apakah kamu akan membungkus makanan dari  Ranupane atau masak. Jika pilihanmu memasak, maka kamu bisa menentukan menu makanan terlebih dahulu sebelum pergi. Karena di sini ada sumber air dan hawanya cukup dingin, kamu bisa merancang menu makanan yang membutuhkan banyak air, seperti sayur sop atau capcay kuah.

3. Ranukumbolo (sarapan)
Setelah Ranukumbolo, destinasi tempat bermalam selanjutnya adalah Kalimati. Kamu harus menempuh perjalanan yang cukup lama untuk tiba di sana kurang lebih sekitar 6 jam. Oleh karena itu usahakan sarapan dengan makanan yang bisa memberikan energi dan mengenyangkan. Kalau aku biasanya memilih pasta untuk sarapan (pasta seperti spaghetti, bukan mie instan). Pasta bisa membuatmu lebih kenyang dalam waktu yang lebih lama dan membantu menjaga kadar gula darah agar lebih stabil. 

4. Perjalanan ke Kalimati (makan siang)
Biasanya kita akan tiba di Kalimati pada sore hari. Kemungkinan kita akan makan siang di tengah jalan. Repot rasanya kalau kamu harus memasak di tengah jalan. Akan tetapi, jangan sampai karena kamu merasa repot kamu lebih memilih hanya makan camilan saja. Ingat, kita sedang beraktivitas fisik, sehingga tubuh membutuhkan asupan makanan sebagai sumber energi. Jangan menyiksa tubuhmu hanya karena kamu merasa repot. Oleh karena itu ada baiknya jika kamu sudah menyiapkan makan siangmu ketika sedang berada di Ranukumbolo. Aku pribadi, biasanya membawa tempat bekal sebagai peralatan makan bukannya piring, sehingga ketika harus makan di tengah jalan seperti ini, aku tidak perlu masak cukup makan bekal. Susun menu makanan yang tidak cepat basi dan tidak mengandung air, seperti nasi tempe, tahu, dan telor. Pokoknya makanan yang mengandung cukup karbohidrat dan protein. 

5. Kalimati (makan malam) 
Kalimati merupakan tempat perkemahan kedua setelah Ranukumbolo. Akan tetapi di sini tidak tersedia sumber air yang berlimpah. Kamu harus jalan kurang lebih 45 menit (pulang pergi) untuk ke sumber air di Sumber Mani. Oleh karena itu, selama di sini kamu bisa susun menu makanan yang tidak membutuhkan banyak air. Usahakan menu makanan cukup memberikan energi dan karbohidrat, mengingat tengah malam nanti akan melakukan pendakian menuju puncak. Menu nasi, tumis buncis, telur dadar kornet mungkin bisa dicoba untuk makan malam di Kalimati.

6. Kalimati (makan sebelum pendakian menuju puncak)
Karena akan melakukan pendakian, dan aktifitas fisik yang cukup berat, ada baiknya tidak makan makanan yang terlalu berat. Hal tersebut untuk mencegah keram perut. Kamu bisa menyusun menu makanan yang rinngat tapi bisa kasih energi cukup banyak seperti granola atau roti, ditambah minuman yang hangat. Jangan lupa untuk membawa makanan untuk pendakian ke puncak, seperti roti, biskuit, coklat, atau roti.

7. Kalimati (makan siang setelah ke puncak)
Habis bermain pasir di Mahameru, sudah pasti perut akan kelaparan. Siapkan kembali menu makanan untuk memulihkan keadaan fisikmu, karena setelah ini perjalanan dilanjutkan kembali menuju Ranukumbolo. Karena medan yang akan dilalui lebih banyak turunan, maka kamu tidak perlu makan di tengah jalan seperti saat mendaki. Kurang lebih 1,5 jam kamu sudah bisa tiba di Ranukumbolo. Sehingga, kamu cukup masak untuk makan siang saja, tidak perlu membawa bekal. Mungkin untuk teman perjalanan kamu bisa siapkan camilan saja. 

8. Ranukumbolo (makan malam)
Nah, ini adalah makan malam terakhir di Ranukumbolo. Karena persediaan air berlimpah, kamu bisa rancang menu  makanan yang mengandung air dan menghangatkan badan.

9. Ranukumbolo (sarapan dan makan siang)
Sebelum melanjutkan perjalanan, sarapan terakhir dulu di Ranukumbolo sambil menikmati sunrise di antara dua bukit. Sekalian masak sarapan sekalian masak untuk bekal makan siang. Medan perjalanan yang ditempuh untuk menuju Ranupane tidak turun melulu, ada kalanya juga harus mendaki. Kemungkinan butuh waktu untuk istirahat sejenak untuk makan siang. Daripada masak ditengah jalan, mending masak bekal dulu pagi-pagi, kan? Sebenarnya, di jalur pulang ini, di beberapa pos, warga banyak yang berjualan. Mereka jualan gorengan dan buah semangka, ada juga beberapa yang jual nasi bungkus. Jadi kamu bisa memilih apakah akan menahan lapar sampai Ranupane (hmm, kayaknya enggak, deh!), makan bekal (cukup direkomendasikan), atau jajan di pos yang akan dilewati (agak direkomendasikan, karena takutnya barang dagangan sudah habis dijual).

10. Ranupane (makan sore)
Jajan bakso hahahhaa.

Intinya, kita harus memprediksikan berapa kali kita makan dan menyiapkan menu makanan yang akan kita makan ketika sedang melakukan pendakian. Karena tubuh perlu mendapatkan asupan ketika kita beraktifitas fisik. Jangan menyiksa diri dengan menahan lapar dan menganggap makan itu tidak penting. Ibarat mobil mogok gara-gara kehabisan bensin, tubuh juga bisa mogok kalau tidak dikasih makan. Pilih makanan yang mengandung kalori dan komposisi gizi yang memadai, serta tidak asing di lidah. Dengan menyusun daftar makanan terlebih dahulu, kamu tidak harus bingung dan pusing harus masak dan makan apa ketika mendaki.

Banyak yang hilang nafsu makan ketika di gunung. Oleh karena itu teman-teman bisa pilih makanan kesukaan yang memang tidak asing di lidah, atau menambahkan sesuatu untuk menggugah selera seperti sambal (jangan kebanyakan tapi, takut sakit perut). Dengan makan makanan yang kita suka, tidak asing di lidah, dan menggugah selera maka keinginan untuk makan tetap ada. Jika nafsu makan tetap tidak ada, setidaknya ada dua atau tiga sendok makanan yang masuk ke dalam tubuh, untuk menjadi sumber energi.

Tips tambahan:
1. Buat yg suka ngemil, jangan lupa camilan macam energy bar, biskuit, atau roti, disimpan pada saku atau kantong tas yang paling mudah dijamah. Hal tersebut akan memudahkan kita ketika merasa lapat di perjalanan, bisa  langsung hap tanpa harus membuka ransel.
2. Membagi logistik bahan makanan bersama teman-teman. Menurut aku pribadi makan itu penting, jadi enggak ada masalah kalo bawa bahan makanan yang banyak. Agar tidak membebani seseorang, bahan makanan ini bisa dibawa oleh beberapa orang. Perut kenyang, semua senang.
3. Saat pendakian menuju puncak, pastikan bawa makanan dan minuman untuk kebutuhan pribadi. Jangan dititip ke orang. Karena kita gak pernah tau akan ada kejadian apa.

Mungkin segitu saja tips dari aku si pendaki gendut yang doyan makan ini  hahahhaa.
Semoga bermanfaat.