Ratu Cumi's Choice

APA SAJA YANG HARUS DIPERSIAPKAN JIKA INGIN MEMULAI "DIVING"?

Diving , atau dalam bahasa Indonesia bisa disebut dengan menyelam, adalah salah satu olahraga yang masuk ke dalam kategori ekstrem. Dari sem...

Kamis, 21 Februari 2019

Namanya Gendon


Jadi aku punya sosok fantasi, namanya Gendon. Mungkin beberapa orang yang membaca tulisan ini akan langsung terpanggil memorinya kepada seseorang. Tapi bukan. Sosok Gendon ini ciptaan aku, seseorang yang selalu bisa membuat aku nyaman seperti sedang berada di dalam rumah.

Kenapa namanya Gendon? Kenapa enggak yang lain saja? Karena nama Gendon ini memang cukup membekas di hati. Hampir mendekati sosok yang sesuai dengan imajinasi aku.

Gendon ini sosok di pikiran aku. Jadi kalau aku lagi kesepian kadang-kadang aku menghadirkan sosok Gendon ini di dalam pikiran aku. Tak berupa, tak berwujud, kasat mata, tapi bukan teman khayalan. Gendon itu aku versi pikiranku sendiri. Gendon itu Melissa.

Jadi aku ini sering ke mana-mana sendirian, nah, biar enggak merasa sendiri-sendiri banget aku ciptakanlah si Gendon ini. Misal kalau aku ke supermarket mau belanja, aku ngobrol sama diri aku sendiri. Alih-alih menamakannya Melissa, aku menamakannya Gendon.

Semoga kalian paham, ya, dengan kerumitan aku hahahahhaa.

Gendon ini penyemangat aku di segala suasana. Kalau aku bingung, patah semangat, Gendon ini akan memberikan masukan dan membakar kembali semangat yang ada. Gendon selalu bilang, “Ayo, Melissa, kamu bisa. Kalau enggak sekarang kapan lagi.”

Nah, kalau aku beli barang untuk diri aku sendiri, aku anggap itu dari Gendon. Sehingga apa yang aku mau Gendon ini selalu kasih, enggak pernah salah, dan selalu sesuai dengan yang aku mau. Jauh dari apa yang namanya kecewa.

Sempat, nih, aku mau menghidupkan sosok Gendon di orang lain. Tapi ternyata enggak bisa. Karena yang namanya manusia itu punya raga dan pemikiran individu. Tidak bisa dibentuk sesuai dengan keinginan kita. Mereka punya cara sendiri untuk menjalani hidup, tidak bisa disamakan dengan cara aku, maupun cara Gendon.
Mungkin aku dan Gendon punya cara yang sama. Karena kembali lagi, Gendon adalah aku. Semuanya sesuai dengan keinginan aku.

Apakah Gendon ini sebagai bukti bahwa aku tidak bisa move on? Bukan. Justru Gendon ini pengingat bahwa yang bisa sesuai dengan keinginan dan pemikiran aku itu hanyalah diri aku sendiri. Aku tidak punya hak sedikitpun kepada individu lain untuk membentuknya sesuai dengan apa yang aku mau. Setiap orang itu adalah individu yang memiliki kebebasan, kemerdekaan, atas diri mereka sendiri.
Cukuplah aku mengatur diri aku sendiri sesuai dengan keinginanku. Tapi biar enggak merasa sendirian dan kesepian maka aku ciptakan Gendon.

Begitulah. Kadang hidup ini kayak permainan.