“Ca, ke Hongkong, yuk!” ajak si Galuh Sitompul sekitar
tahun 2011 lalu.
Ajakan yang sepertinya tidak bisa ada penolakan.
Kenapa tiba-tiba si Galuh ini ngajakin
ke Hongkong? Soalnya lagi ada promo 0 rupiah dari salah satu maskapai penerbangan berbiaya murah.
Tapi berangkat dari Medan. Tiket ke Medan pun saat itu sangatlah murah
pulang-pergi hanyalah Rp1.000.000. Tanpa pikir panjang, dan tanpa mengonfirmasi
kapan kita akan berangkat, aku iya-in aja
ajakannya.
Dan ternyata, kita
berangkat di bulan puasa, dong!
Krik,, krik,, krik,,
Tapi yasudahlahyah, berangkat kita ke Hongkong. Kurang lebih lima hari kami berada di sana. Puasa, dong! Pokoknya kalau bulan puasa yang namanya ibadah harus penuh, mengingat di bulan lainnya enggak penuh-penuh amat. Walaupun di sana cuacanya lagi panas, aku tetap puasa. Gimana ngatur waktunya? Karena waktu itu smartphone aku belum canggih-canggih banget, aku ngikutin jadwal sahur dan buka di Indonesia. Cukup memantau lewat twitter, apakah ada yang ngetwit “Udah Imsaaaak!” atau “Selamat berbukan puasa!”
Hahahahah!
Salah satu destinasi incaran aku di Hongkong adalah Disneyland. Dari kecil kepingin banget ke sini!!! Kami pergi ke Disneylan di hari ke-3 kami di Hongkong. Sumpah, cuaca lagi panas banget saat itu.
Untuk bisa ke Disneylan kami harus naik kereta yang didesain khusus. Keretanya lucu banget! Soalnya, nih, bingkai kaca jendela di setiap kereta dan pegangan tangan untuk penumpang yang berdiri berbentuk Mickey Mouse.
Saat tiba di stasiun tujuan, hati aku berdegup kencang. Begitu turun dari kereta dan keluar dari stasiun, aku melihat Disneyland! OMG aku exited berlebihan dooooooong! Siapa sangka Disneyland yang aku hanya lihat di majalah Donal Bebek, ada di depan mata aku.
Alhamdulillah rejeki orang puasa.
Jalan ke sini, jalan ke sana, main ke sini, main ke sana, neduh ke sini, dan neduh ke sana karena panas dan gerah banget. Rasanya iman mulai goyah. Tapi, aku tetap bertahan untuk berpuasa.
Soleh banget, ya,
akutu.
Sampai seketika ada seorang anak kecil makan es krim di depan mataku, waktu saat itu masih jam 11 siang! Setiap anak itu melakukan gerakan menelan, aku sampai ikut-ikutan nelen ludah. Kenikmatan melahap es krim itu terpatri dalam benak aku begitu kuat. Tapi aku bertahan, sampai adzan di Indonesia berkumandang. Adzan dzuhur tapi.
HAHAHAHHAHAHA
Iyah, payah banget
akutu. Cuma bisa bersabar sampai jam 12 siang (ini juga diniatin banget, biar
keitung puasa setengah hari HAHAHHAHAHA). Aduh netijen aku jangan dicontoh, ya,
cukup contoh hal-hal yang baik aja, ya. Jam 12.01 WIB es krim yang tadinya
hanya bisa aku nikmati di dalam kepala, langsung bisa aku nikmati di dalam
mulut. Entah kapan lagi, ya, kan ke Disneyland, rasanya aku tak kuasa untuk
tidak mencicipi jajanan-jajanan yang ada di sana.
Maafin Melissa, ya,
Allah, jangan ditutup pintu jodohnya, ya, Allah.
Besoknya aku puasa
lagi, kok! Setengah hari lagi, tapinya. Hahahaha. Sumpah kali ini akunya gak
kuat sama cuaca Hongkong yang lagi panas-panasnya. Bikin pala pening, lemah,
letih lesu dan tidak bergairah.
Besoknya, baru, deh, iman aku mulai terbangun kembali untuk buka puasa di adzan maghrib.
Dari pengalaman ini,
aku pun mengikrarkan janji kepada diri aku sendiri enggak akan jalan-jalan
kalau lagi puasa.